Sunday, January 16, 2011

Kesederhanaan di Album Kurang Tambah Tony Q Rastafara

Pada hari Sabtu, 18 Desember 2010, Tony Q Rastafara resmi merilis album yang ke delapan yang berjudul Akustik Kurang Tambah, bertempat di Jl. Pejaten Barat No. 71 (Warung Bang Hoody). Berbeda dengan album-album sebelumnya dari sisi alat musik, pada album ini Tony Q menggunakan alat musik yang sederhana, bahkan dapat dibilang minim.
Acara launching album dimulai dengan jumpa pers pada pukul 2.40 dengan para wartawan, media, serta kerabat, dan keluarga dari Tony Waluyo Sukomasih, yang akrab di panggil Tony Q.  Dipandu oleh dua MC yang cukup terkenal dan kocak yaitu Barong dan Juki, bintang  sinetron Para Pencari Tuhan, acara jumpa pers berlangsung formal tetapi santai.
Pada jumpa pers ini, diulas bahwa tema pada album Tony Q yang ke delapan ini tidak berbeda dengan tema-tema pada albumnya seperti cinta, sosial, politik. Akan tetapi ada satu lagu yang bertemakan tentang pendaki gunung, dan penambahan nuansa alat musik suling dalam lagu Tarian Moyang.
Beberapa pembicara yang hadir pada saat sesi jumpa pers diantaranya Joseph dari pihak label, dan Buddy Ace . Menurut Buddy Ace sosok Tony Q membuatnya terkesima, kaget, dan heran. Ketika dia menelusuri Google, dan melihat situs www.tonyqrastafara.net  dan situs musik lainnya, Tony Q merupakan sosok yang dicari-cari serta banyak dibicarakan. Tidak hanya itu Tony Q juga tidak merasakan terdesak dengan lahirnya musisi-musisi baru di dalam dunia reggae. Bahkan Buddy Ace berani menyamakan karya yang dihasilkan Tony Q setara dengan karya yang dihasilkan musisi yang melegenda di dunia musik, Iwan Fals. Ungkapan ini keluar dari sosok Buddy Ace karena  karya-karya Tony Q merupakan  kritik tajam, dan berisikan amarah yang disajikan secara indah dan jenaka.
Pada sesi pertanyaan, ada  wartawan yang menanyakan tentang sistem penjualan Tony Q yang masih menggunakan media fisik, sedangkan di luar negeri sudah menggunakan digital (online). Tony Q menjawab bahwa para pendengar lagunya akan merasa bangga dan senang setelah membeli CD originalnya, dan akan dijaga. Tony Q juga tidak marah kepada para penjual CD bajakan kaki lima yang menjual karya-karyanya. Karena menurutnya dengan cara seperti itulah ia berbagi rejeki dengan para penjual di kaki lima tersebut.
Ada pula yang menanyakan tentang kualitas dan mutu musik  pada album barunya yang terkesan sangat sederhana ini. lTony Q menjawab bahwa ia tidak dapat menilai kualitas dan mutu dari karya yang ia ciptakan. Semuanya ia serahkan kepada pendengar, dan manteman saja yang menilainya.
Tony Q menyatakan dalam album yang dengan alat musik yang sederhana dan minim ini ia ingin mengkritik dan memberikan semangat kepada musisi-musisi muda yang “merasa” kekurangan dalam membentuk sebuah band. Ia menyatakan janganlah terpaku kepada formasi band yang utuh saja dalam berkarya.
Setelah sesi tanya jawab, Tukul Arwana yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut diminta untuk memberikan pendapat tentang Tony Q dan albumnya. Dengan gaya yang jenaka dan membuat mata penonton terbelalak Tukul Arwana bercerita tentang pengalamannya yang mengira awalnya Tony Q biasa saja, tetapi ketika Tukul mendengar dan ingin membeli albumnya, ia harus jauh-jauh ke Jambi dan dari situ Tukul baru mengerti dan menyukai lirik karya-karya yang Tony Q buat dan bawakan.
Akhirnya jumpa pers diakhiri dengan pemotongan tumpeng, sebagai acara syukuran. Potongan pertama diberikan oleh Tony Q kepada bapak ayahandanya. Sedangkan potongan kedua diberikan kepada Tukul Arwana yang merupakan sahabat karibnya. Lalu kepada Ibnu Hibban selaku manager, dan kemudian kepada salah seorang wartawan sebagai perwakilan dari beberapa wartawan media cetak dan elektronik yang telah hadir.
Setelah acara jumpa pers, performa dari Joko Joker pun mengocok perut penonton yang hadir dengan lirik-lirik lagunya yang jenaka. Setelah Joko Joker memainkan 4 lagu, dilanjutkan dengan performa dari Tony Q Rastafara yang membawakan beberapa lagunya pada album Akustik Kurang Tambah. Tak lupa Tony Q juga membawakan lagu-lagu lama yang berasal dari album-album sebelumnya, hingga lagu pesta pantai sebagai lagu penutup.
Semoga dengan album barunya ini, Tony Q makin menancapkan karirnya dalam dunia musik. Bagi musisi muda, ini bisa menjadi lecutan bahwa dengan segala keterbatasan, kita pun dapat berkarya. Dan semoga pula album ini dapat diterima oleh penikmat reggae di bumi nusantara.

No comments:

Post a Comment